Nasionalisme, Kedinamisan Negara, dan Tren Masa Kini

Apa sih yang ada di benak seseorang jika mendengar kata nasionalisme? Mungkin sebagian kita mengatakan nasionalisme itu pahlawan! Atau nasionalisme itu Indonesia! Atau mungkin nasionalisme itu mencintai produk-produk Indonesia? Artian nasionalisme bisa sangat sempit karena daya pikir yang sempit. Padahal dalam kamus besar bahasa Indonesia, nasionalisme berarti paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Nasionalisme bisa juga berarti kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara aktual dilakukan bersama-sama untuk mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu. Sedangkan menurut Merriam-webster, nasionalisme adalah sebuah perasaan untuk bangga dan patuh pada sebuah Negara dan meyakini bahwa Negara tersebut lebih baik dari Negara lain.
Akhir-akhir ini, sifat nasionalis sering dikait-kaitkan dengan perilaku pemuda saat ini. Mengapa hal ini terjadi? Sebelum membahas hal itu, ada baiknya kita mengenal sedikit apa yang disebut dengan pemuda. Menurut WHO, pemuda digolongkan berdasarkan usia, yakni 10-24 tahun. Sedangkan menurut Menteri P dan K RI No. 0323/V/1978, pemuda adalah orang di luar sekolah maupun perguruan tinggi dengan usia antara 15-30 tahun. Dalam Al-Qur’an, pemuda memiliki 5 sifat khusus yang hanya ada pada para pemuda. Sifat-sifat tersebut adalah berani menentang system yang rusak, memiliki standar moralitas, konsisten dalam perkataan, teguh pendirian, dan pantang mundur sebelum cita-citanya tercapai. Pada masa inilah manusia rentan disusupi hal-hal menyimpang. Karena saat ini adalah proses pematangan individu dan terbentuknya karakter.
Apa yang salah dengan pemuda zaman sekarang? Apakah pemuda zaman sekarang tidak mempunyai rasa nasionalisme? Atau malah tidak mempedulikan negaranya sendiri? Nasionalisme adalah hal yang dinamis. Mengapa dinamis? Karena nasionalisme membutuhkan sebuah Negara sebagai objek. Objek nasionalisme adalah sebuah Negara dan Negara mengikuti perkembangan zaman dan globalisasi. Jadi Negara yang berubah strukturnya akan mengubah definisi nasionalisme menjadi sesuatu yang baru. Sesuai dengan strukktur yang berubah. Lalu apa hubungannya dengan para pemuda? Pemuda zaman sekarang biasanya mengikuti arus perkembangan zaman. Selalu up to date dengan apa yang menjadi tren di dunia nyata maupun dunia maya. Apakah salah apa yang dilakukan pemuda zaman sekarang? Menurut saya tidak, selama dia tidak merusak kesatuan negara. Sikap yang berbahaya adalah sikap apatis yang hanya mementingkan diri sendiri. Sikap tersebut bisa memecahbelah Negara yang sudah semerawut ini.

-Willd.ann